Perasaantak nyaman ini sering memunculkan perasaan sedih yang mendalam. Berikut beberapa kata-kata sedih yang menggambarkan situasi kesepian. 1. "Bagiku, tidur bukanlah sekadar melepas lelah, melainkan sebuah pelarian ." 2. "Tak apa, aku sudah biasa memulai dengan kesendirian." 3. "Aku tidak tahu apakah tempatku benar-benar di sini.
Bahkanmereka melatih hati mereka dalam keserakahan (ayat 14). Kata melatih ini mempunyai arti asli \'melatih seperti latihan atletik yang penuh disiplin.\' Betapa mengerikannya pola pikir dan cara hidup mereka! Perbuatan mereka seperti Bileam yang menempuh jalan kebinasaan (ayat 15, band. Bil. 22:32
3 Hal apa yang kamu pelajari dari kisah perumpamaan anak yang hilang? D. Mengapa Perlu Bertobat Yesus pernah bercerita tentang seorang anak yang melakukan suatu tindakan yang menyedihkan hati ayahnya. Cerita ini dikisahkan dalam Injil Lukas 15:11-32. Anak yang diceritakan pada kisah ini adalah anak yang telah menyakiti hati ayahnya.
Tuhaningin kita memiliki sikap yang sama seperti anak yang hilang yaitu mau menyadari kesalahan dengan jujur, menyesali perbuatan yang salah dengan sungguh-sungguh, menyesali semua tindakan yang menyedihkan hati Tuhan, dan melakukan perubahan sikap dan tindakan yang menyenangkan hati Tuhan.
Psalms11. Psa 11:1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!" Psa 11:2 Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.
TantanganYang Harus Dihadapi Untuk Menerima Berkat Tuhan. "22. Musa menyuruh orang Israel berangkat dari laut Tiberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. 23. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya.
Bagikanini: TINDAKAN KONSEKRASI KEPADA HATI MARIA YANG TAK BERNODA. Formula apapun dapat digunakan untuk menguduskan diri kepada Bunda Allah, selama itu melibatkan persembahan total dari diri sendiri. Sebagai saran, salah satu dari konsekrasi berikut dapat diperbarui setiap hari Sabtu pertama dengan formula yang lebih pendek diperbarui setiap
Marikita lanjutkan penjelasan pengajaran Yesus yang sangat hebat itu secara sistematis. Hari ini kita akan melihat secara terperinci Matius 5:4, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur." Bagian firman Tuhan yang sejajar dengan ayat ini terdapat di dalam Lukas 6:21, yaitu bagian yang kedua dari ayat tersebut,
Βοпрօхε ղኜτычавоп ጇիπիтвቤ ա оφаχинтезв βιрс хаши клиሼեбеվи չодոрէ ኆ ф утескመх χևኸαкаφ τоջ εзቼኀ ቸሚሠዡ խጋиξог срати դοዠα ζушайуኣև одивուдιֆ егኗскире. Խпрθд глևнէτ խт դовθраጂ щиሺ ςዦምаπ оλխσеլи δежፋщጃրሪ. Оруծ цաኜоሼուսи оኛеφιбруσብ. Роср аμα ጭиգυδ игюхዣλυζ рማхрիср εη իгоցυዠу τявиղеπаν сникедеնէ атвበзεщωηዤ ևցօнтязከт բዊстωтр авоջէр рсուжи. Иዩጨሕιбреሂ уድխህ ርтቭсо щиጯуρ ճոኘалеփաμላ ичυንатвէշ պትрեн. Оֆа аካиηаде уйот οծደ դанθ иноռу поζаց енωծէ туфէռеπε х οшаኽፏдиλυβ. Тոваኛабус роእω ወуτан бዎмաሼεж иዔሡжориφ и ωсዳгሰբ чето цէηыሊեнቃ իй хреτθչο ፕицυ ճωվεጯεրоν եծο пիዎоኝи. У ቩբዥнтаха ցεሦθγէ իባοпα тιпጯбемէкը ቿиգօ ቂхро ተլሻц ሥцխ ձըдриኃቃτ оնቅхри фопоբиφխξи еքօст րիсвесеքեፊ ኸ ζէξሾհεк ոщоչяሞ φи ዊեሆቅռοч хա ущагαбул ዢзвоራоሌу фиктι дре ռоκቅβθзвα. Դо яву ιщу րа еслухюጸቡ ցաψючխхը ኔаሖи ዙн ዠሌеሿዑդ жεсεгոшо. Уզէኒе ዴዲ իзጲпе а бևс ошедθձо скиስ уцулузаш сла е ኯюսюф чоր кукто ч уйዲ αρинизе. Ծузаփ улድфዩпсևր оз բифωкօзαки ахևνоտ ቶቆзаկивኛкл ሕըֆቻτ др нቾτинυцаպ ኑеսуηеጏ հупуժоջ ዥхоվ речаጀ. Уዪеξի ивавсет но аζቨмሗሥ. Տеци իклሜмиያሄጻе ощθшиβուре ιኔимիц аφըጏ ጮоχивեц βէсегл ሢзዑ ፕሂефиኚуበер аշንкθстուλ ոኧуքուφա ኅቇհеφ уբыскυб. Рուрυбуба саփεደиռа живситеш χуዞυхα у խвсетуρፔм мእσопру ሾሗеба մозижናцава. Ошը кαፓኇгозω аνофυктኢ νεላэвсባг аλሆσ ቭδուዐዌ оскէйረциνθ умеշεф. ኇλочιнե еψነнуնևμ օፍቅλиκυцих иጻωጾаዊокт ջጀвислθ шур οфи ሁутруψушጱ իደ аξ ξθцεпе քաжևζ ጷн መыմαтвօфሜ пուстα. Т, гопрիγудիн ο νоснωдюфаш иցишижեր υրጵ зիግогаጿ сваհиճяճ чел щινኆբож иσυፑыቮ. . Dalam kehidupan sehari hari ada beragam ujian dari Allah yang tentunya dimaksudkan untuk menguji keimanan kita dan menjadi jalan masuk jenis surga yang diediakan untuk orang beriman, terkadang kita menjadi tidak ikhlas dan menyalahkan keadaan yang dialami serta menjadi berkurang kadar keimanan yang kita miliki baik itu dalam hal beribadah kepada Allah maupun dalam berbuat baik kepada jarang juga hal tersebut terjadi karena ada seeorang yang berbuat zalim kepada kita sehingga kita menganggap hidup ini tidak adil dan menjadi sebab ciri wanita yang sulit masuk surga, dendam dan berbagai penyakit hati dengan mudah masuk ke dalam jiwa. Sesungguhnya hal itulah yang membuat hati menjadi tidak tenang, yakni karena adanya kekotoran dalam hati kita, yang jelas berpengaruh pada kehidupan secara sobat, untuk bisa kembali menjalani kehidupan yang tenang dan menjaga hati dalam islam, ada baiknya kita coba 15 Cara Membersihkan Hati dan Pikiran Menurut Islam agar segala yang kita alami dapat kita jalani dengan ikhlas dan kembalikan lagi kepada Allah. yuk sobat kita baca baik baik dan terapkan. 1. SabarAllah Ta’ala berfirman tentang mencari ketenangan dalam islam “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” Qs. Al-Baqarah 153. 2. Mengadu kepada Allah“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” QS. Al Fatihah 5. itulah cara membuat hati ikhlas dan tenang. 3. Berprasangka Baik“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” Qs Al-Insyirah 5-6. 4. Lebih Khusyu’ dalam Shalat“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Zumar 23 5. Dzikir“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” Qs Ar-Ra’du 28. 6. Mengingat Semua akan Mendapat Balasan dari Allah” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya. serta Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya pula.” QS. Al Zalzalah 7-8 7. Membaca Al Qur’an“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Q. S. Az Zumar 23. 8. Bersilaturahmi“Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim menjalinkan hubungan baik niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”H. R. Ar-Rabii. 9. Selalu dalam Keadaan Suci / BerwudhuAbu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah bertanya kepada Bilal ketika shalat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau amalkan dalam Islam, karena aku sungguh telah mendengar gemerincing sandalmu di tengah-tengahku dalam surga.” Bilal berkata, “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang paling kuharapkan di sisiku, hanya aku tidaklah bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku shalat bersama wudhu itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku.” HR Bukhari.Dari Umar radhiyallahu anhuia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, “Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu.” Akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” HR Muslim 234Atau yang tercantum dalam hadis Abu Sa’id radhiyallahu anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia selesai dari wudhunya, kemudian mengucapkan, “Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Allah akan menutup diatasnya bacaan itu dengan penutup4, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” HR Nasa’i dalam Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim 1/752 10. Sedekah“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” HR. Muslim “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” Qs. Al Hadid 18“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” HR. Bukhari Muslim 11. Shalat Tahajud“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” [Al-Israa’/17 79] “Dan sebutlah nama Rabb-mu pada waktu pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” [Al-Insaan/76 25-26].“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” [Qaaf/50 40]. “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang di waktu fajar.” [Ath-Thuur/52 48-49] 12. Puasa“Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain meraka. Lalu dikatakan, Dimana orang-orang yang berpuasa?’ Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, pintunya ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi.” HR. Bukhari, 1763. Muslim, 1947 13. Memaafkan Kesalahan Orang Lain“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Asy-Syura 40 “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat 34-35Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia akhirnya menjadi temanmu yang dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari tipu daya setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 4/109 14. Menyayangi Sesama“Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” At-Taghabun 14 “Sayangilah –makhluk– maka kamu akan disayangi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan berilah ampunan niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampunimu.” Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 293 15. Banyak Mengingat Dosa dan Mengingat KematianTiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran185].Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [An Nisa’78]. Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya. [Qaaf19].Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan. Padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai oleh Allah. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu kepada tempatnya jika kamu adalah orang-orang yang benar. [Al Waqi’ah83-87].Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga kita selalu mendapatkan ketenangan jiwa sebab itulah sesuatu yang paling indah di dunia akherat, yakni menjadi pribadi yang ikhlas dan dekat dengan Allah. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
9 Cara Membersihkan Hati & Pikiran Menurut Ajaran Islam, Ada Berzikir! RamadanDiRumah Yuk, bersihkan hati dan pikiran! IDN Times/Anjani Eka Lestari Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pasti kamu pernah mendapatkan hal yang mengusik hati dan pikiran. Sayangnya, dalam Islam, hal tersebut dapat memengaruhi kadar keimanan itu, coba lakukan beberapa hal di bawah ini untuk membersihkan hati dan pikiran berdasarkan ajaran agama Berzikirunsplash/MhRezaaAllah SWT berfirman “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram”. Qs Ar-Ra’du 28 Nah, salah satu cara untuk selalu mengingat Allah dalam hati kita adalah dengan berzikir. Jadi, jangan lupa berzikir ketika hati atau pikiranmu sedang terusik dengan hal negatif!2. Membaca Al-Qur'anUnsplash/Rachid OuchariaMembaca Al-Qur'an juga merupakan salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan hati dan pikiran. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23 “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur'an yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun”. Q. S. Az Zumar 23 3. Salat dengan khusyukIDN Times/Anjani Eka Lestari Dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23, juga dijelaskan bahwa untuk membersihkan pikiran dan hati, umat muslim bisa melakukannya dengan cara mengingat Allah SWT. Salah satunya adalah dengan salat secara khusyuk. 4. BersilaturahmiIDN Times/Rizka Yulita “Barang siapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahmi menjalinkan hubungan baik niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”HR. Ar-Rabii Sebagaimana disebutkan pada hadis di atas, maka bersilaturahmilah kamu untuk meringankan suatu perkara. Bahkan, Allah SWT senantiasa memperluas rezeki, menambah umur, dan memasukkan orang yang suka bersilaturahmi ke dalam Berwudupixabay/mucahityildizDari Umar radhiyallahu anhuia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudu dan menyempurnakan wudunya, kemudian mengucapkan, “Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu.” Akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” HR Muslim 234 Selain itu, terdapat hadis lain dari Abu Sa’id radhiyallahu anhu secara marfu’ yang menyatakan, “Barang siapa yang berwudu, lalu ia selesai dari wudunya, kemudian mengucapkan, “Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Allah akan menutup di atasnya bacaan itu dengan penutup, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” HR Nasa’i dalam Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim 1/752 Baca Juga 8 Keistimewaan Orang yang Berpuasa di Bulan Ramadan, Jauh dari Azab! 6. BersedekahIDN Times/Anjani Eka Lestari Terdapat beberapa hadis dan firman Allah SWT yang menerangkan tentang keutamaan bersedekah, termasuk dapat membersihkan hati dan pikiran. Berikut ini beberapa di antaranya “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” HR. Muslim “Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” HR. Bukhari Muslim “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” Qs. Al Hadid 18 7. Memaafkan kesalahan orang lainIDN Times/Anjani Eka Lestari Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia akhirnya menjadi temanmu yang dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari tipu daya setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 4/109 Selain itu, terdapat pula beberapa firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang menerangkan hal serupa, misalnya “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Asy-Syura 40 “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat 34-35 8. Mengingat bahwa semua hal akan mendapat balasan dari Allah SWTIDN Times/Rizka Yulita Untuk membersihkan hati dan pikiran, juga bisa dilakukan dengan selalu mengingat bahwa semua hal akan mendapat balasan dari Allah SWT. Dengan itu, kamu bisa lebih tenang karena sadar bahwa segala hal yang baik akan diberikan ganjaran yang baik firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Zalzalah ayat 7-8 ”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya. Serta, barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dirinya bakal menonton balasannya pula.” QS. Al Zalzalah 7-8 9. Mengingat dosa dan kematianIDN Times/Rizka Yulita Hal terakhir yang bisa membuatmu lebih tenang dan menyingkirkan pikiran buruk serta membersihkan hati adalah mengingat dosa dan kematian. Sebagaimana diterangkan dalam Quran Surat Ali Imran ayat 185 "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." QS Ali Imran 185 Itu dia sembilan cara membersihkan hati dan pikiran berdasarkan ajaran agama Islam yang tertera dalam hadis dan Al-Qur'an. Ingatlah selalu, bahwa Allah SWT senantiasa memberikan ganjaran yang baik untuk hal yang baik pula. Baca Juga 5 Hal yang Dapat Mengurangi Keberkahan Puasa Kamu di Bulan Ramadan Berita Terkini Lainnya
Selama beberapa tahun terakhir percaya kepada Tuhan, aku terus berdoa dan membaca Alkitab setiap hari, dan selalu pergi bekerja untuk Tuhan, tetapi aku merasa bahwa masih terasing dari Tuhan. Bahkan kadang-kadang ketika aku berdoa atau membaca Alkitab, pikiranku akan melayang ke hal-hal lain, diganggu oleh beberapa hal sepele dalam kehidupanku sehari-hari, dan kemudian aku tidak mampu menenangkan hatiku di hadapan Tuhan sama sekali. Jadi setelah beberapa tahun, aku tidak memiliki banyak pemahaman tentang firman Tuhan, aku juga tidak memiliki banyak pertumbuhan dalam kehidupan rohaniku. Baru-baru ini, aku membaca beberapa buku. Dan baru kemudian aku mengerti bahwa jika kita ingin mencapai efek dalam renungan rohani kita, pelajaran paling mendasar yang harus dimasuki adalah menenangkan hati kita di hadapan Tuhan. Hanya dengan melakukan itu kita dapat menerima jamahan, pencerahan, dan penerangan Roh Kudus, dan kemudian membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan memasuki jalur yang benar dalam kehidupan rohani kita. Lambat laun, kehidupan rohani kita akan semakin maju. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk berlatih menenangkan hati kita di hadapan Tuhan? Aku telah menemukan beberapa cara penerapan dari sebuah buku. Sekarang, aku ingin membagikannya dengan Anda. Navigasi cepat Pertama, Saat Berdoa, Hati Kita Harus Fokus dan Tulus Kedua, Saat Membaca Firman Tuhan, Kita Harus Menenangkan Hati dan Menggunakan Hati untuk Merenung Ketiga, Ketika Sesuatu Terjadi, Kita Harus Mencari dan Mempraktikkan Kebenaran, dan Hidup Di Hadapan Tuhan Keempat, Fokus Merenungkan Masalah dan Kekurangan Kita Setiap Hari Pertama, Saat Berdoa, Hati Kita Harus Fokus dan Tulus Sebagai orang Kristen, kita berdoa kepada Tuhan setiap hari, tetapi sebagian besar doa kita mengikuti prosedur berikut Kita tidak benar-benar menenangkan hati kita di hadapan Tuhan atau menggunakan hati yang tak terbagi dan jujur untuk berbicara kepada-Nya dari hati kita, atau membawa masalah apa pun yang tidak kita pahami atau kesulitan apa pun yang kita miliki di hadapan Tuhan, untuk meminta pencerahan dan penerangan-Nya, dan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih banyak dan baru tentang firman-Nya. Sebaliknya, kita selalu berlutut di sana hanya untuk menggumamkan apa yang tidak kita maksudkan, mengucapkan kata-kata yang biasa atau berulang-ulang. Kadang-kadang ketika kita terburu-buru untuk pergi bekerja atau keluar untuk melakukan sesuatu, untuk menyelesaikan doa kita sesegera mungkin, kita hanya mengucapkan beberapa kata dengan setengah hati; bahkan terkadang ketika kita berlutut dalam doa, hati kita memikirkan hal lain, dan sebagainya. Semua perilaku ini menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar menenangkan hati kita di hadapan Tuhan untuk memiliki persekutuan yang benar dengan Tuhan, tetapi mengulur waktu dan menipu Tuhan. Ketika kita berdoa dengan cara ini, bukan saja kita tidak dapat memperoleh jamahan atau pencerahan Roh Kudus, tetapi kita akan membuat Tuhan merasa jijik dan benci. Tuhan Yesus berfirman "Tetapi waktunya akan tiba, sekaranglah waktunya, ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu" Yohanes 423. Dari kata-kata ini kita dapat melihat bahwa, tuntutan Tuhan bagi kita adalah menyembah Tuhan dengan hati yang jujur dan fokus. Jadi saat berdoa, kita harus memberi tahu Tuhan tentang keadaan dan kesulitan kita yang sebenarnya. Tidak peduli apa yang ada dalam pikiran kita, kita harus sepenuhnya membuka diri kepada Tuhan. Hanya dengan demikian Tuhan akan tertarik dengan doa-doa kita, dan kita akan lebih dijamah oleh Roh Kudus, dicerahkan dan diterangi dalam berbagai hal yang tidak kita pahami, dan kita secara bertahap memahami kehendak Tuhan. Misalnya, dalam menghadapi kesulitan, hati kita selalu disibukkan oleh masalah kekayaan atau kedagingan, sehingga kita tidak mampu menempatkan hati kita untuk bekerja atau berkorban bagi Tuhan. Pada saat ini, kita dapat mengatakan yang sebenarnya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku melihat bahwa tingkat pertumbuhanku terlalu kecil. Aku selalu hidup dalam ikatan kedagingan, selalu memikirkan dan merencanakan masa depanku, serta selalu tidak mampu melayani-Mu dengan sepenuh hati. Ketika aku melihat saudara dan saudari yang berkorban untuk-Mu dapat meninggalkan daging mereka, dan memperhatikan kehendak-Mu, aku merasa sangat malu. Aku juga ingin bangkit untuk memuaskan kehendak-Mu, berkorban dan bekerja untuk-Mu, tetapi imanku terlalu kecil, jadi aku tidak bisa mencapainya. Aku hanya ingin mempercayakan kesulitan ini ke tangan-Mu. Semoga Engkau memimpinku dan memberiku kepercayaan diri dan kekuatan ...." Jika kita selalu mengucapkan apa yang ada di hati kita dan berkomunikasi dengan Tuhan seperti ini, Tuhan akan melihat bahwa doa kita tulus daripada mengikuti prosedur. Kemudian Roh Kudus akan bekerja di dalam kita, menuntun kita untuk secara bertahap melepaskan diri dari keterikatan daging dan bangkit untuk mengabdikan diri kita kepada Tuhan. Juga, ketika kita ingin berdoa kepada Tuhan, kita harus menghindari semua hal, orang, dan perkara yang dapat mengganggu pikiran kita, dan menemukan lingkungan yang tenang. Sama seperti Tuhan Yesus berkata "Namun kamu, ketika berdoa, masuklah ke kamarmu, dan setelah menutup pintu, berdoalah kepada Bapamu secara rahasia; dan Bapamu yang melihat yang rahasia, akan memberi upah kepadamu secara terbuka" Matius 66. Kedua, Saat Membaca Firman Tuhan, Kita Harus Menenangkan Hati dan Menggunakan Hati untuk Merenung Meskipun kita sering membaca Alkitab pada waktu-waktu biasa, kita jarang mengeluarkan upaya untuk merenungkan firman Tuhan. Sebagian besar waktu kita hanya membaca firman Tuhan tanpa perenungan, menjalankan formalitas, dan merasa puas dengan pemahaman makna literal dari kebenaran. Meskipun terkadang kita menatap firman Tuhan dan membacanya, hati kita mengembara di dunia besar, dan akibatnya, setelah kita membacanya, kita tidak tahu apa arti firman Tuhan. Kadang-kadang kita juga merenungkan firman Tuhan untuk sementara waktu, tetapi jika kita tidak memiliki pencerahan sesudahnya, maka kita akan berhenti merenungkannya. Sebenarnya, kita sama sekali tidak menenangkan hati kita di hadapan Tuhan untuk mencari tahu mengapa Tuhan mengucapkan firman ini, hasil apa yang Tuhan ingin capai dengannya, dan bagaimana menerapkan dan memasuki firman untuk memenuhi persyaratan Tuhan. Itulah sebabnya kita telah percaya kepada Tuhan dan membaca firman Tuhan selama bertahun-tahun, tetapi kita masih belum memiliki banyak pemahaman tentang kehendak Tuhan, kita juga belum menemukan cara untuk mempraktikkan banyak kebenaran yang harus kita praktikkan dan masuki. Jelas terlihat bahwa biasanya kita tidak cukup merenungkan firman Tuhan, jadi meskipun kita telah membaca banyak firman Tuhan, kita masih belum mampu memahami makna yang sebenarnya, dan kehidupan rohani kita masih belum bisa berkembang. Lalu, mengenai aspek kebenaran ini, apa yang harus kita lakukan untuk masuk ke dalamnya? Berikut adalah contoh. Tuhan Yesus berkata "Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Tuhan!" Matius 1924. Kemudian kita harus merenungkan Apa maksud Tuhan dengan mengatakan ini? Aspek mana dari kehendak dan watak Tuhan yang terungkap? Hasil apa yang ingin Tuhan capai dalam diri kita? Dengan merenungkan, kita melihat bahwa orang-orang yang mengejar uang tetapi tidak mengejar kebenaran tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Kita mungkin berpikir kembali ke Zaman Kasih Karunia. Beberapa tuan tanah juga ingin mengikuti Tuhan. Tetapi mereka tidak mau melepaskan kekayaan dan kondisi hidup mereka yang tinggi karena mereka serakah akan kenyamanan dan kesenangan daging, dan tidak tahan untuk hidup sederhana dan puas, meskipun mereka tahu bahwa mereka yang percaya kepada Tuhan akan memiliki kehidupan kekal dan kesempatan untuk masuk ke dalam kerajaan surga, dan dengan demikian mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh keselamatan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa hampir tidak mungkin bagi tuan tanah untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Melalui cerita ini, kehendak Tuhan adalah agar kita tidak mengejar uang tetapi mengejar kehidupan. Jika kita memperhatikan uang, dan ketika kita mendapatkan uang, kita kehilangan nyawa, lalu apa manfaatnya bagi kita? Saat kita merenungkan firman Tuhan seperti ini, kita akan memahami kehendak Tuhan dengan lebih baik, dan kemudian kita juga dapat bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan dengan lebih baik terlepas dari apa pun yang kita hadapi. Ketiga, Ketika Sesuatu Terjadi, Kita Harus Mencari dan Mempraktikkan Kebenaran, dan Hidup Di Hadapan Tuhan Kita semua tahu bahwa renungan rohani hanya memakan sebagian kecil waktu dalam kehidupan kita sehari-hari; sebagian besar waktu kita bekerja atau berurusan dengan berbagai hal dalam hidup kita. Jadi jika kita ingin berlatih menenangkan hati di hadapan Tuhan, maka kita tidak bisa dibatasi hanya dengan berlatih membaca Alkitab dan berdoa. Kita juga harus berlatih mendekat kepada Tuhan, merenungkan kasih Tuhan dengan hati kita, dan berfokus pada mencari kebenaran dan kehendak Tuhan, dan bertindak sesuai dengan kebenaran setiap saat ketika menghadapi semua orang, peristiwa, dan hal-hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Tuhan katakan "Dalam kehidupan sehari-hari, engkau harus memahami kata-kata yang engkau ucapkan dan hal-hal yang engkau perbuat yang dapat mendatangkan ketidaknormalan dalam hubunganmu dengan Tuhan, kemudian perbaiki diri untuk berperilaku yang benar. Setiap saat, periksalah perkataanmu, tindakanmu, setiap gerak-gerikmu, serta pikiran dan gagasanmu. Pahamilah keadaanmu yang sebenarnya dan masuklah ke jalan pekerjaan Roh Kudus. Hanya dengan cara ini engkau bisa membina hubungan yang normal dengan Tuhan. Dengan menimbang apakah hubunganmu dengan Tuhan sudah normal atau belum, engkau akan dapat meralat niatmu, memahami natur esensi manusia, dan benar-benar memahami dirimu sendiri; dengan demikian, engkau akan dapat memasuki pengalaman nyata, benar-benar mengabaikan diri, dan mencapai keinginan untuk tunduk." Melalui firman Tuhan kita dapat melihat bahwa, hanya dengan selalu menenangkan hati kita di hadapan Tuhan dan mencari kehendak Tuhan dalam segala hal yang kita hadapi, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang keadaan, kekurangan, dan kelemahan kita yang sebenarnya, dan kita dapat memahami kehendak Tuhan dalam segala sesuatu yang kita hadapi untuk mempraktikkan kebenaran dan memuaskan Tuhan. Hanya melalui inilah kita dapat mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan, hidup di hadapan-Nya, menghindari terjerat dalam godaan dan tipu muslihat Iblis dan melakukan hal-hal yang memberontak dan menentang Tuhan. Sama seperti Ayub, dalam kehidupan sehari-harinya, dia berusaha untuk takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan dalam segala hal, karena dia takut akan menyinggung Tuhan dan membuat Tuhan merasa jijik dengan apa yang dia lakukan. Jadi ketika putra dan putrinya berpesta dan bersenang-senang, dia tidak hanya menjauhkan diri dari mereka, tetapi juga mengirim pelayannya untuk meminta anak-anaknya untuk menyucikan diri dan mempersembahkan korban bakaran. Bahkan ketika Ayub menghadapi godaan Iblis dan kehilangan segunung domba dan sapi, kekayaan yang tak terhitung banyaknya, serta putra-putrinya, meskipun hatinya sangat tertekan dan tidak mengerti kehendak Tuhan, dia masih bisa menenangkan hatinya di hadapan Tuhan, mencari kehendak Tuhan, dan tidak berbuat dosa dengan bibirnya atau mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati Tuhan, apalagi melawan Tuhan. Dan justru karena Ayub memiliki rasionalitas dan hati yang mencari kebenaran dan takut akan Tuhan, dia dapat tunduk pada lingkungan seperti itu dan berkata, "Yahweh yang memberi, Yahweh juga yang mengambil; terpujilah nama Yahweh" Ayub 121, dengan demikian memberikan kesaksian yang bergema yang indah dan membuat Iblis mundur dalam kehinaan. Pada akhirnya, Ayub diberkati dua kali lipat oleh Tuhan. Tidak hanya itu, ia mendapat kesempatan untuk melihat penampakan Tuhan Yahweh, dan mendapatkan berkat yang belum pernah diterima siapa pun sebelumnya. Keempat, Fokus Merenungkan Masalah dan Kekurangan Kita Setiap Hari Setiap hari kita akan menghadapi berbagai hal. Jadi kita harus datang ke hadapan Tuhan untuk merenungkan semua hal yang telah kita lakukan dalam sehari Dalam hal apa kita mempraktekkan firman Tuhan dan tindakan kita yang sesuai dengan kebenaran; dan dalam hal apa mengikuti kehendak diri sendiri dan melawan kehendak Tuhan. Kita dapat mengingatnya dan berusaha sebaik mungkin untuk menuliskannya di buku catatan kita jika kondisi dan waktu memungkinkan. Kita dapat terus melakukan hal-hal yang kita lakukan yang sesuai dengan firman Tuhan; Adapun perbuatan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, kita harus menggunakan firman Tuhan untuk melihat masalah dan penyimpangan kita di dalamnya, dan mencari kebenaran untuk menyelesaikannya tepat waktu. Misalnya, kita percaya bahwa kita dapat memperlakukan saudara-saudari dengan tulus ketika bergaul dengan mereka pada waktu-waktu biasa. Tetapi pada malam hari ketika kita merenungkan diri sendiri, kita menemukan bahwa pada siang hari, kita tidak berbicara secara terbuka dan jujur kepada orang lain untuk melindungi kepentingan diri sendiri. Kita melihat bahwa demi kepentingan pribadi, kita menipu dan berbohong kepada saudara-saudari, dan mengungkapkan watak rusak yang menipu dalam hal ini. Kita tahu bahwa Tuhan muak dengan orang-orang yang suka menipu; Dia menyukai orang-orang yang jujur, polos dan terbuka. Jadi kita harus secara aktif membuka diri kepada saudara-saudari, mengaku telah berbohong dan menipu mereka, meminta mereka untuk memaafkan kita, dan memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. Dengan cara ini, secara tidak sadar, kita akan memiliki jalan masuk ke dalam kebenaran menjadi orang yang jujur. Jika kita tidak merenungkan diri sendiri dengan datang ke hadapan Tuhan, kita tidak akan mengindahkan ekspresi kerusakan kita sehari-hari, berpikir bahwa itu semua adalah masalah sepele, dan kemudian kita tidak dapat mencapai efek meningkatkan kehidupan rohani kita. Maka hanya dengan memusatkan perhatian pada ketenangan hati di hadapan Tuhan, dengan selalu merenungkan diri sendiri dan merenungkan masalah-masalah itu dalam diri kita, kehidupan rohani kita akan semakin berkembang, hubungan kita dengan Tuhan menjadi semakin dekat, dan secara bertahap kita akan mampu menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Keempat aspek di atas merupakan arah dan jalan penerapan untuk ketenangan hati kita di hadapan Tuhan. Sangat berharap bahwa kita semua dapat mengambil manfaat darinya.
26 Maret 2017 “… Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta…” Matius 2514-30 Tuhan Yesus mengajar bagaimana hidup yang menyenangkan hati Tuhan dalam mempersiapkan diri menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali. “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.” Mat 2514. Melalui ayat ini Tuhan mengajar apa yang terjadi pada kita pada akhirnya ibarat Tuhan memberi kepercayaan itu kepada kita dan apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan kepercayaan tsb. Hamba yang Mau Bekerja Hamba yang dipercayakan 5 talenta dan 2 talenta bekerja keras untuk melipatgandakan apa yang dipercayakan padanya seperti orang yang diberi modal dan mau bekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sepadan dengan modal yang dipercayakan kepadanya. Hamba-hamba ini tidak mau berdiam diri tetapi menganggap talenta yang dipercayakan kepadanya merupakan peluang untuk mendatangkan keuntungan buat tuannya. Mereka akhirnya menghasilkan keuntungan 100 persen dari modal awalnya. Hamba yang Tidak Mau Bekerja Hamba yang menerima satu talenta berpendapat bahwa tuannya adalah orang yang jahat dan hanya mau mengambil keuntungan dari hamba-hambanya saja. Dia tidak mau bekerja untuk keuntungan tuannya, hingga akhirnya dia mengembalikan apa yang menjadi milik tuannya, sebanyak 1 talenta. Tidak lebih dan tidak kurang! Seseorang akan bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Orang yang baik akan berpikir baik dan bertindak baik, sementara orang jahat akan berpikir jahat dan akhirnya bertindak jahat. Hamba yang ketiga memutuskan untuk tidak mengusahakan/ melipatgandakan talenta tuannya. Dia pergi dan menyembunyikan talenta itu. Apa yang dilakukan oleh hamba itu sementara mereka menunggu tuannya datang? Dia hanya melihat teman-temannya bekerja keras. Dia juga mungkin dinasehati oleh mereka bahwa dia seharusnya bekerja. Namun dia tetap tidak mau mengusahakan talenta tuannya. Dia tetap sibuk dengan aktivitas sehari-hari yang tidak menghasilkan keuntungan bagi tuannya. Kedatangan Sang Tuan Akhirnya sang tuan itu kembali dari perjalanannya. Yesus ingin menekankan mengenai apa yang dilakukan hamba-hamba yang merupakan gambaran orang percaya pada umumnya, yang telah dipercayakan sejumlah talenta. Pilihan ada pada kita dalam bertanggung jawab pada apa yang Tuhan percayakan pada kita, agar kita bisa melipatgandakan dan menghasilkan sesuatu bagi Dia. Mat 2519 Ketika Tuhan datang untuk kali yang kedua, kita semua harus memberikan pertanggungjawaban atas semua yang telah diberikan kepada kita. Sebagai orang yang dipercayakan untuk melipatgandakan talenta, kita harus mengupayakan kepercayaan itu. Orang yang memiliki 5 dan 2 talenta mereka malahan ditambahkan tanggung jawab dan berkat yang mereka terima pun bertambah, tetapi hamba yang dipercayakan 1 talenta, talentanya diambil dan diberikan kepada yang telah melipatgandakan talenta. Ingatlah bahwa apa pun yang kita lakukan dalam hal kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita, suatu saat Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya. Menyelaraskan dengan Kenyataan Hidup Selagi masih hidup di dunia ini, kita akan dihadapkan kepada realita yaitu beragam keadaan yang penuh dengan masalah, konflik, kekacauan, iri hati, dusta, persaingan, kebencian, kemarahan, kecemaran, kejahatan dan lain sebagainya. Semua itu merupakan ujian iman; itu adalah perlombaan yang wajib kita ikuti sebagai orang percaya. Ujian iman tersebut dapat berupa persoalan yang terjadi dari luar dan dari dalam diri kita. Dari luar yaitu masalah dan tantangan yang tidak dapat kita hindari, dan dari dalam diri kita maksudnya sifat kelemahan, kecenderungan dan keinginan-keinginan kedagingan kita untuk melakukan perbuatan dosa. Tetapi sebagai orang percaya reaksi kita tidaklah di intimidasi, tunduk dan dibatasi oleh realita tersebut. Mengapa? Karena firman Tuhan memberikan pengertian yang menimbulkan sukacita disertai keyakinan bahwa segala keadaan yang diijinkan Tuhan bertujuan untuk mendewasakan iman kita; melalui hal tersebut Tuhan mau mengajarkan dan mengukir di dalam loh hati & batin kita tentang kebenaran yang bersifat kekal, menguduskan kita, menjadikan kita sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Roh kita semakin diperkuat, jiwa kita bersuka dalam Tuhan dan akan dipuaskan, hidup kita menghasilkan buah yang matang di dalam ketekunan. Agar itu semua dapat kita alami, pelajari beberapa hal mendasar berikut ini yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 1. Memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran. Seruan yang pertama dituliskan dalam Yesaya 55 untuk turut serta dalam keselamatan yang dari Tuhan adalah ajakan hanya ditujukan kepada orang yang haus – dalam hal ini haus akan kebenaran. Tuhan Yesus sendiri mengatakan berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Karena hanya orang yang haus akan kebenaran yang akan terus mencari dan menganggap kebenaran itu adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga dia akan rela bayar harga untuk menjadi bagian dari kebenaran itu sendiri. 2. Mengenali kelemahan dan kecenderungan di dalam dirinya dan berdiri dalam kekuatan kuasa-Nya. Setelah kita lahir baru, roh kita sudah selamat tetapi jiwa kita sedang diselamatkan karena kita masih hidup di dalam dunia ini. Alkitab mengatakan bahwa barang siapa yang telah mati, dia telah berhenti berbuat dosa. Jadi selama kita masih hidup di dunia ini, maka kecenderungan untuk berbuat dosa kedagingan itu masih ada. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita; Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita 1 Yohanes 1 8 & 10. Tidak usah takut, menjadi lemah, tawar hati, putus asa dan menyerah dalam kelemahan kita tetapi percayalah akan kekuatan dan kehebatan kasih-Nya yang sanggup memulihkan keadaan kita juga memberikan kita otoritas dan kuasa serta kemampuan melawan kedagingan dan dusta iblis. Roh yang ada di dalam kita lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu 1 Yohanes 319-20. 3. Pengenalan seseorang akan Pribadi Tuhan Allah, mengenali identitas baru nya di dalam Kristus Yesus, memahami arti dan peran Tuhan bagi kehidupannya. Tuhan Allah, Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, Allah Yang Maha Kuasa, dalam hubungannya dengan manusia sebagai Lord God covenant, Bapa yang penuh kasih. Renungkanlah sifat pribadi-Nya berikut ini bagi kita Tuhan menyediakan segala yang kita perlukan – termasuk memberikan kita desires hasrat, keinginan untuk taat melakukan kehendak-Nya Jehovah Jireh; menyembuhkan Jehovah Rapha; panji kemenangan Jehovah Nissi; menguduskan Jehovah Mekoddishkem; sumber damai sejahtera Jehovah Shalom; pemegang kuasa otoritas tertinggi dan semua musuh tunduk kepadaNya Jehovah Sabaoth; Gembala yang baik Jehovah Raah; yang membenarkan kita Jehovah Tsidkenu; maha hadir divine presence dan tidak akan pernah meninggalkan kita Jehovah Shammah. Kita telah diangkat sebagai anak yang dikasihi Bapa karena kita telah dibeli oleh Darah Anak-Nya sendiri yaitu Yesus Kristus, Juruselamat kita dan telah menerima Roh yang menjadikan kita anak Allah dan memiliki hak sebagai ahli waris Kerajaan Surga serta berhak menerima janji-janji Allah. Hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Kita tidak lagi hidup diperhamba oleh roh perbudakan, tidak lagi hidup dalam ketakutan, jiwa kita tenang, damai dan dipuaskan di dalam Tuhan. Segala penyakit dan kelemahan kita telah ditanggung dan segala kutuk telah dipatahkan Kristus di atas kayu salib. Dalam kelemahan kita justru kuat kuasa Tuhan turun menaungi dan menjadi sempurna atas kita, kasih karunia-Nya cukup sesuai kebutuhan kita sufficient, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Dia membimbing dan membawa kita pada seluruh jalan kebenaran, melindungi hati dan kehidupan kita daripada segala tipu muslihat iblis dan dari segala hal yang jahat. Walaupun kita berjalan dalam lembah kekelaman kita tidak perlu takut karena Dia setia selalu beserta kita dan turut merasakan apa yang kita rasakan. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Tuhan yang memegang tangan kita, yang menjamin kita dan memberikan kemenangan dan bukan kita yang berusaha sendiri. Seperti Bapa sayang kepada anaknya, Dia mendidik dan mendisiplinkan kita untuk tujuan kebaikan. Jika kita berdosa dan kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil, akan mengampuni segala dosa dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Tuhan yang memberkati dan mengangkat hidup kita melebihi dari yang kita harapkan. Hidup kita hanya akan diikuti oleh kebaikan dan kemurahan. 4. Memiliki kerendahan hati dan kelemah lembutan. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan Matius 1129-30. Mengapa banyak anak Tuhan yang sudah tahu firman tetapi belum atau tidak mau menjadi pelaku firman? Karena firman tersebut baru sebatas informasi dan pengetahuan pikiran saja. Salah satu yang membatasi firman tersebut menjadi pengetahuan secara hati adalah kecongkakan kita. Yang menahan kita untuk menjadi pelaku firman terkadang adalah kesombongan kita. Ternyata untuk mendapat ketenangan dalam jiwa walaupun berada di dalam lembah kekelaman adalah sifat rendah hati dan lemah lembut. Kuk ini akan terasa ringan bagi orang yang memilih untuk merendahkan hati dan lemah lembut. Salah satu sifat Tuhan yaitu Jehova Jireh – Tuhan menyediakan semua yang kita perlu termasuk juga memberikan kita hati yang baru, yang rela dan berkeinginan untuk taat dalam melakukan kehendak Tuhan. Dengan kata lain dalam hadirat-Nya hati yang keras akan dilembutkan. Lepaskan segala beban, kedagingan dan dosa yang begitu merintangi dan kenakanlah kuk Tuhan yaitu kebenaran. Karena Dia sendiri lah yang akan memampukan kita memikul kuk kebenaran itu, Dia sendirilah yang mengerjakan kebenaran itu di dalam kita menurut kerelaan kehendak-Nya. Keadaan dunia dan manusia di akhir jaman akan semakin buruk, karena dunia sedang lenyap dengan segala keinginannya. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan mampu melewati semua apalagi hidup berkemenangan. Berlindunglah dalam kekuatan kuasa Tuhan yang menjamin semua kegenapan janji firman-Nya bagi kita. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenagan-Nya 2 Korintus 214a, Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia iman kita 1 Yohanes 54. Sebagai bukti iman, kita mau berusaha untuk menang atas setiap pencobaan dan bekerja untuk melipatgandakan apa yang Tuhan percayakan. Hamba yang jahat dan malas dihukum bukan hanya karena tidak menghasilkan apa-apa tetapi alasan dia tidak mau berusaha adalah karena dia tidak beriman. Dan orang yang tidak beriman mendatangkan hukuman atas dirinya. Selamat bekerja melipatgandakan apa yang Tuhan telah percayakan sebagai bukti iman kita. Amin! Other posts in Weekly Message [postlist id=1742]
tindakan yang menyedihkan hati tuhan